Segala sesuatu yang terjadi dan pilihan yang dipilih memiliki sebab dan akibatnya masing-masing. Begitu juga dengan hamil dan melahirkan. Maka sebab hamil akibatnya akan melahirkan dan sebab melahirkan akibatnya sakit. Sehingga, apapun metode lahiran yang dipilih yang namanya mengeluarkan sosok manusia kecil, imut dan menggemaskan dalam perut, pasti sakit dan pasti tidak nyaman.
Lebih jelasnya begini, sabtu lalu, setelah senam pagi di kantor aku menghampiri temen dosen duduk di area rerumputan. Ia memanggil temannya untuk ikutan duduk tapi dia hanya mendekat dan berdiri padahal kami asik saling ngobrol. Penasaran kenapa dia memilih tetap berdiri, aku mendekat dan menanyainya. Ternyata dia takut karena miss v nya masih sakit pasca melahirkan. Aku pikir, mungkin akibat SC dan ternyata tidak. Ia melahirkan normal. Menurut pengakuannya akibat area tersebut sering lembab, jadi penyebab sakitnya tak berkesudahan meski sudah 3 bulan apalagi di tempat itu jahitannya cukup banyak.
Lalu bagaimana denganku? Untuk itu kali ini aku ingin berbagi kisah yang aku alami sendiri melahirkan dengan proses C-section atau operasi sesar.
Agustus penuh haru
Menurut HPL (Hari Perkiraan Lahir) hasil dari USG (ultrasonografi), anakku akan lahir pada tanggal 16 Agustus 2022. Aku pun melakukan cuti kantor tanggal 1 agustus. Jaga-jaga takut lahir sebelum tanggal HPL. Karena jika mengikuti HPL berarti, 40 minggu atau 280 hari. Sedangkan bayi dalam kandungan sejak 37 minggu pun sudah cukup umur untuk lahir. Namun ternyata waktu yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Aku tak merasakan apapun sebagaimana tanda-tanda perempuan lain rasakan menjelang kelahiran buah hatinya seperti sakitnya pembukaan atau hal lainnya.
Sabtu pagi menjelang siang, aku menemui bidanku. Khawatir kenapa-kenapa, ia menyarankan untuk segera menemui obgyn langgananku. Ternyata dokter tersebut menyatakan kalau aku harus dioperasi hari itu juga. Senin, 22 Agustus 2022 tidak ada jalan lain maupun penawaran lain. Kalau tidak, bayiku bisa terancam meninggal gara-gara kehabisan air ketuban dan mungkin aku juga bisa meninggal.
Bukan main kagetku. Sambil berurai air mata, hatiku menolak takdir ini. Sebab, C-section bukanlah yang aku pinta kepada Allah dalam setiap doa-doa kami. Berdoa saja mungkin kami sombong tanpa ikhtiar. Jauh sebelumnya berolahrga, mentaati panduan makanan dan vitamin untuk bumil dan jalan kaki setelah subuh pun (dilakukan setelah cuti) sudah dilakukan agar bisa lahir dengan normal dan selamat.
Di rumah sakit itu, tak bisa ku bendung air mata yang semakin deras membanjiri pipi, sambil berkata “ ya Allah suamiku saja belum benar-benar pulih dari operasinya, kini aku pun harus menyusul merasakan pisau menyayat kulit ini”
23.45 Alhamdulillah, tangisan bayi mencairkan dinginnya ruangan operasi. Meski begitu, pikiranku masih kalang kabut. Seolah saat itu, kematian lebih dekat ketimbang melanjutkan kehidupan di dunia.
Pemulihan c-section tidak cukup 3 hari
Kalau orang melahirkan secara normal, vaginal birth maka sakit yang dialami hanya kala itu saja. Si ibu sudah bisa beraktivitas dengan nyaman. Namun pada caesarean section, harus dirawat dulu di rumah sakit normalnya sih 3 hari. Selama itu, harus belajar menggerakkan tubuh sedikit demi sedikit dari kasur untuk sekedar bisa duduk lalu berjalan secara tertatih. Saat pulang ke rumah pun masih perlu hati-hati untuk berjalan, menunduk, dan duduknya. Untuk bisa pulih total dan beraktivitas dengan normal kadang perlu waktu dua bulan atau lebih bahkan terkadang rasa sakitnya masih ada meski gak separah di awal.
Yang perlu di konsumsi pasca caesarean section
Perawat dan dokter yang menangani saat operasi, menasehatiku untuk tidak pilih-pilih makanan yang penting baik agar gizi yang diperlukan tubuh tercukupi dan menekankan untuk mengkonsumsi seperti berikut ini;
Putih telur
Mengkonsumsi putih telur minimal 6 butir dalam sehari. Sebab, telur terutama bagian putihnya kaya akan protein sehingga baik untuk mempersingkat proses penyembuhan luka. Namun masih banyak yang menganggap tak terkecuali circle rumahku mempercayai sebaliknya kalau makan telur itu malah menjadi penyebab keterlambatan penyembuhan luka dengan artian tidak cepat kering. Padahal selama tidak ada riwayat alergi terhadap telur bukanlah pantangan untuk mengkonsumsinya.
Alhasil, meski di rumah sendiri dan berlawanan dengan pendapat mereka aku tetap mengkonsumsinya meski makannya diam-diam dan sembunyi-sembunyi untuk menghindari hotbah panjangnya bahkan merebusnya di kecamatan tetangga (rumah suami) hehe.
Ikan kotok/ikan gabus
Ikan yang menurutku mirip ikan lele ini cukup enak dan nikmat terutama jika digoreng. Namun sayang, ikan ini tidak dijual secara bebas seperti ikan-ikan lainnya yang dengan mudah ditemukan di berbagai pasar. Kecuali di pasar Lenteng. Satu-satunya pasar di kabupaten Sumenep yang menjual ikan ini pada sore hari saja. Ikan gabus direkomendasikan oleh tenaga medis karena kandungan albuminnya sebagai salah satu jenis protein yang sangat baik untuk penyembuhan luka utamanya pasca operasi, mencegah malnutrisi, dan segudang manfaat lainnya.
Mengkonsumsi multivitamin
Saat menjadi bumil (ibu hamil) dan busui (ibu menyususi) jujur, porsi makanku meningkat terutama saat ini sebagai busui. Baru aja selesai makan beberapa menit eh lapar lagi hehe butuh ciki-ciki atau snack padahal udah sepiring penuh dengan kuah kelor, telur dadar, dan sambelnya. Dan menu itu aku gonta ganti tiap harinya.
Disisi lain, menjadi bumil/busui itu memiliki keluhan seperti; rambut rontok, badan linu, gigi ngilu, kulit kering dan lainnya. Kalau yang aku alami sendiri sih, badan linu dan rambut rontok. Ternyata penyebab dari itu semua karena kekurangan makan makanan yang begizi dan minum yang cukup. Sehingga mengkonsumsi multivitamin menjadi support system dari makanan yang kita konsumsi. Bisa jadi kan, mungkin apa yang dimasak terlalu matang, terlalu banyak penyedapnya sehingga mengurangi bahkan menghilangkan khasiat sesungguhnya pada makanan itu .
Kalau ada yang melarang dan menasehati minum multivitamin atau pil bisa bikin ketergantungan karena mengandung bahan kimia, tutup kuping saja deh. Karena definisi ketergantungan obat sejatinya adalah proses konsumsi yang dilakukan secara berulang-ulang melebihi aturan pakai, atau tak sesuai dengan anjuran dokter. Nah selama yang diminum sudah atas saran obygn maupun yang sudah valid dan sah bpom, dan juga manfaatnya, teruskan saja. Insya allah semuanya baik-baik saja dengan tanpa bermaksud untuk mengabaikan nasehat orang yang lebih tua dan peduli kepada kita. Ambil baiknya buang saja buruknya.
Kesimpulan lahir dengan operasi dan tanpa operasi
Tidak ada yang namanya lahiran enak se enak makan makanan favorit dan tak senyaman berkunjung dan tinggal di hotel megah. Semua ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung riwayat sang ibu. Syukuri dan jalani penuh sabar apapun yang terjadi dan ambil hikmahnya sebab betapa banyak diluar sana yang berharap bisa melahirkan anak biologis dari rahimnya sendiri.
12 Komentar
Masyaallah perjuangan menunggu lahirannya penuh haru yah, Vi. Mau c-section atau pun normal, yg penting nggak salah penanganan setelahnya yaa.
BalasHapusSehat selalu yah kalian 😘
Selamat untuk kelahiran anaknya yah mba, memang benar baik itu lahiran norm atau Caesar, keduanya butuh perjuangan yg gak sedikit
BalasHapusDua-duanya pastinya menyisakan sakit yang ga bakal dilupakan ya kak, perjuangan seorang ibu untuk kehdiupan anaknya. selamat untuk kelahirannya mba, semoga menjadi anak yang sholeh dedenya, dan mominya juga selalu dalam keadaan sehat, aamiin
BalasHapusAku punya 2 anak semuanya caesar kak. Yang pertama caesar dadakan di hari itu juga, yg kedua caesar direncanakan. Jadi nggak tau rasanya melahirkan normal. Tapi pastinya sama-sama "sakit" wkwk. Belum lagi mengasihi, menstimulasi, menyapih, toilet training, panjang yak :')
BalasHapusMemang pengorbanan dan perjuangan seorang ibu itu tak terkira ya, antara hidup dan mati. Salut dan terima kasih sudah berjuang kak. Btw saya sepertinya belum pernah menccicioi ikan gabus.Enakkah?
BalasHapusSaya sangat tahu kalau yg sc itu lebih "menderita" daripada yg normal. Soalnya harus nahan sakit minimal sebulan plus harus ngurus bayi juga.
BalasHapusUntungnya saya mah lahiran normal semua. Alhamdulillah.
Dua duanya sakit dan full effort ngga sih :(( masyaAllaah, makanya yah surga di telapak kaki Ibu
BalasHapusWah beda satu hari mba sama anak saya, sama beda setahun hehe. Saya juga lahir SC dadakan karena ketuban pecah duluan. Menurut saya SC atau normal sama saja sakitnya hehe
BalasHapussemuanya butuh perjuangan ibu, kayaknya nggak etis ya kalau ada yg banding-bandingin lahiran pervaginaan atau sc, ya nggak sih? :')
BalasHapusThis text highlights the importance of understanding the differences in perceptions of pain during the procedure. Normal persalinan (vaginal) can cause significant pain due to the insertion of the vaginal canal and the pressure on the abdominal area. However, many women experience similar pain after normal persalinan. Caesarean section persalinan, despite its risk, can be more severe due to the spinal or epidural anesthesia. However, this procedure may be longer and require more intense treatment than normal persalinan. Factors such as general health, social environment, medical conditions, and psychological factors can influence the person's experience of the procedure. It is crucial to consult a medical professional about the procedure and perspective when undergoing it. types of protective orders in virginia
BalasHapusYour blog post offers valuable insights into the factors that contribute to pain perception during childbirth. It's comforting to know that there are various pain management options available to expectant mothers.
BalasHapusSeeking a cheap lawyer for divorce? Our team offers quality legal assistance at affordable rates. Get expert guidance without breaking the bank. Navigate your divorce proceedings smoothly with our budget-friendly services.
This is the first time I’ve come across such a straightforward explanation of a topic that usually feels overwhelming. The writer has a real talent for making complicated subjects feel manageable. I truly appreciate the effort that went into making this so understandable for all of us. Visit our link for: ISO Certification in Riyadh
BalasHapusHai, thank you for visiting my home and leave a friendly comment. Hopefully, you enjoy and take the rewarding of every post.